Laman

Keblinger

Keblinger

ANAK TK HARUS BISA BACA ?

Minggu, 16 September 2012

Jangan Paksakan Anak TK Bisa Calistung
"TK merupakan tempat anak untuk bermain. .

guru TK mengetahui calistung tidak dibenarkan diajarkan kepada siswanya, namun tuntutan dari SD agar lulusan TK bisa calistung, membuat mereka mengajarkan hal tersebut kepada anak didiknya.
calistung diperbolehkan bila hanya sekadar mengenalkan huruf-huruf atau angka-angka kepada murid TK. . 
"Jadi pengenalan huruf-huruf, atau angka-angka ini dilakukan, misalnya sambil bermain mencari angka, atau huruf," .

TK merupakan tempat untuk mengembangkan karakter dengan sifat bermain. Kalau pun dalam bermain itu, diselipkan materi-materi pelajaran calistung, itu merupakan kreativitas guru, namun tetap harus dalam koridor bermain. Jadi, anak masuk SD itu dalam keadaan nol, belum bisa apa-apa.

TK juga bukan merupakan salah satu syarat untuk masuk SDKarena tidak ada aturan, bila anak hendak masuk SD, maka ia harus lulus TK
Namun kalau anak sudah bisa calistung saat masuk ke SD, juga tidak masalah
Penerimaan anak di SD didasarkan pada umur, atau keterampilan, misalnya menyusun balok, bukan dengan cara seleksi membaca atau berhitung.

Lihat saja pelajaran anak-anak kelas 1 SD sekarang. Di minggu-minggu pertama sekolah, mereka langsung dihadapkan pada lembar-lembar padat teks yang menuntut kemampuan membaca. Bayangkan kalau si anak belum mampu dan gurunya menuntut demikian, sudah dapat dipastikan ia bakal merasa tertekan.

Siapa yang salah dalam keadaan ini? Toh, anjing menggonggong kafilah berlalu. Anak-anak yang sudah mampu calistung mendapat kans lebih besar saat mengikuti tes masuk SD. Inilah bedanya kurikulum dengan kenyataan. Tidak heran kalau kemampuan calistung menjadi target kebanyakan orangtua yang anaknya baru duduk di TK bahkan di playgroup. Alasan mereka, kompetisinya makin ketat, bukan?

Tes seleksi masuk SD pun,seharusnya tidak disarankan karena setiap anak Indonesia wajib bersekolah dan bisa bersekolah di mana pun. Tes masuk hanya untuk mengetahui latar belakang masing-masing murid agar guru dapat memahami kondisi mereka demi tercapainya tujuan pembelajaran kelak. Padahal, di SD-SD favorit berlaku sistem seleksi.
Sayangnya, tidak ada sanksi untuk pelanggar aturan tersebut. Beberapa SD swasta umpamanya banyak yang sudah menentukan ciri khasnya sendiri. "Pemerintah sebenarnya sudah pernah membuat surat edaran berisi imbauan bahwa tidak boleh ada penyelenggaraan tes masuk SD dan pengajaran baca-tulis di TK. Hanya saja memang tidak ada tindakan berupa sanksi." Alasannya, masing-masing sekolah memiliki hak otonomi, sehingga Depdiknas tidak dapat berbuat banyak. Lo? Jadi, Diah menyerahkan semuanya kembali kepada para orangtua.

KEJAR TARGET
Memang, penyelenggara kursus baca tulis sudah meninggalkan cara lama yang tidak menyenangkan misalnya meminta peserta kursus menghafal abjad A-Z di luar kepala lalu mengejanya. Mereka sepakat program yang diberikan tidak boleh memberatkan anak didik.
Dengan metode-metode yang dipakai, pihak pengelola kursus percaya anak-anak bisa membaca dan menulis hanya dalam waktu 3-6. Alhasil, tempat-tempat kursus baca tulis cukup digandrungi. Malah ada seorang ibu peserta yang merasa mendapat dua keuntungan lewat kursus baca tulis ini. "Mendingan di sini, bayarannya murah dan tidak setiap hari. Anak jadi bisa baca-tulis. Coba di playgroup, bayarannya lebih mahal dan anak pun belum tentu bisa langsung baca-tulis."

Untuk mengejar waktu, dalam setiap sesi yang makan waktu 45 menit hingga 1 jam, guru kursus harus bisa mencapai target materi tertentu. Ini berarti, anak tetap diberi "beban" untuk terus maju ke setiap program yang sudah dicanangkan. Nah, inilah yang perlu diwaspadai. Yang dikhawatirkan "target" tersebut menuntut anak secara berlebihan.

Satu lagi kekurangan tempat kursus baca tulis ini, sepertinya mereka melupakan bahwa meskipun usia para peserta didik sama tetapi kemampuan setiap anak berbeda-beda. Ada yang sudah siap menangkap materi kursus dan ada yang belum. Yang belum siap bisa-bisa malah frustrasi. Untuk itulah, bila si kecil dimasukkan les baca-tulis, pemantauan dari orangtua tetap diperlukan.

Jadi mengetahui potensi - karakter & gaya belajar anak anda itu wajib anda ketahui.
Fingerprint Consulting dengan analisa sidik jari adalah satu tehnik diagnosa untuk mengetahui lembar potensi dan gaya belajar anak anda.
Ingin tahu lebih jauh ? 
Hubungi Tim Kami.

Trims 
 
free counters

KONTAK



Branch Development
Jl.Sukamaju Perum Sinar Lestari II / 14.A
Landasan Ulin Km 22,5 Banjarbaru Kalsel
Telp : 0511.6.35.36.37
Gsm : 0812.5121.1979
Email : fingerprintconsulting@yahoo.co.id


Copyright © FINGERPRINT CONSULTING All Rights Reserved • Design by Dzignine
best suvaudi suvinfiniti suv